Sinopsis The Heirs Episode 10 – 2
Keesokan
harinya, Kim Tan dan Rachel makan bersama ibu mereka. Kim Tan dan
Rachel makan tanpa semangat. Esther berkata seperti nonton film saja
melihat Kim Tan dan Rachel duduk bersama. Ny. Ji Sung memuji Rachel yang
bertambah cantik setiap hari, seperti bunga yang baru mekar di pagi
hari.
"Tapi aku pikir Rachel tidak cantik di mata Tan", ujar Esther.
"Itu
tidak benar", sangkal Ny. Ji Sung. "Tan hanya tidak pintar
mengekspresikan perasaannya. Dia bisa terlihat tidak sentimental pada
seorang wanita".
"Jadi
seperti itu?", tanya Esther curiga, "Tapi....Cha Eun Sang? Siapa dia?.
Ibunya bilang, putrinya sering membicarakan soal dirimu tiap hari".
Rachel menjawab Kim Tan dekat dengan gadis itu. Esther kaget, "Dekat?". Ny. Ji Sung buru-buru berkata Tan adalah pria yang diingin setiap wanita, "Kau harus menjaganya", ucap Ny. Ji Sung pada Rachel.
"Maafkan
aku. Tapi apa yang harus aku lakukan untuk membatalkan pertunangan
kami?", tanya Rachel tiba-tiba membuat Kim Tan, dan kedua ibu itu
terkejut.
Rachel
melanjutkan, "Aku tak mau melakukannya lagi. Pertunangan dengan Kim Tan.
Apa cukup mengembalikan cincin pertunangannya?".
Rasa
terkejut kedua ibu itu berubah menjadi panik. Ny. Ji Sung tanya apa Kim
Tan dan Rachel bertengkar. Esther menyahut apa yang terjadi. Ny. Ji Sung
bertanya lagi, apa kalian berdua sudah membicarakan hal ini sebelumnya.
Esther
mengajak Ny. Ji Sung bicara berdua tanpa anak-anak. Ny. Ji Sung
menyahut, ya. Ny. Ji Sung membolehkan Kim Tan dan Rachel pergi lebih
dulu. Rachel terlihat puas, telah membuat kekacauan.
Kim Tan
dan Rachel bicara di luar. Rachel bilang, ia hanya mengatakan apa yang
ingin Kim Tan katakan, yaitu membatalkan pertunangan. Kim Tan tanya apa
tujuan Rachel melakukan ini. Rachel ingin melihat Kim Tan jatuh dan
terluka, "Aku ingin kau melihat kenyataan dan menyerah".
"Tapi aku tetap tidak akan pacaran denganmu", ujar Kim Tan kemudian.
"Kau
juga tak bisa berkencan dengan Cha Eun Sang. Kau kira aku melakukan ini
karena aku sungguh ingin memutuskan pertunangan kita?. Lihat saja apa
yang terjadi selanjutnya. Bagaimana reaksi keluargamu. Bagaimana reaksi
keluargaku".
Kim Tan menghela napas kesal, "Kau lebih buruk dari perkiraanku".
"Apa yang kau lakukan ketika perasaanku padamu berubah menjadi kemarahan?".
Baru
saja Rachel usai mengatakannya, sedetik kemudian ponsel Kim Tan
berdering, ada panggilan masuk dari presdir Kim. Rachel langsung menduga
telepon itu dari ayah Kim Tan.
"Ini sudah dimulai. Ayo kita lihat. Apa kau bisa kehilangan segalanya demi Cha Eun Sang",
Rachel pergi. Kim Tan diam di tempatnya, membiarkan ponselnya terus berdering.
Begitu
pulang, Kim Tan langsung menemui ayahnya. Presdir Kim minta penjelasan,
apa yang terjadi. Kenapa Rachel ingin membatalkan pertunangan. Ia yakin
Kim Tan tahu alasannya. Kim Tan diam, tak segera menjawab.
Ny. Han
menguping di pintu luar, "Membatalkan pertunangan?. Ada apa ini?",
serunya terkejut tidak percaya. Ny. Han pergi ke dapur, memanggil Eun
Sang dengan suara tertahan.
Presdir Kim yang tak kunjung mendengar jawaban Kim Tan, kembali mendesak, "Kenapa Rachel berkata begitu?".
"Aku tidak menyukai Rachel", jawab Kim Tan jujur.
Presdir
Kim tidak percaya, baginya tu bukanlah alasan. Presdir Kim merasa
perkataan Kim Won memang benar, "Kupikir lebih baik jika tetap di
Amerika. Baik bagi kau dan Rachel. Bagi kau dan aku. Bagi kakakmu dan
aku. Dan bagi kau dan kakakmu. Kau berbeda dengan Won!".
"Ya. Karena aku anak haram", jawab Kim Tan.
"Karena
itu kenapa kau butuh Rachel!. Ini semua demi dirimu!. Kau butuh asuransi
(jaminan) untuk memiliki kekuasaan!. Dan Rachel-lah asuransi terbaik
yang bisa kau dapatkan!".
"Aku
tidak membutuhkan asuransi seperti itu. Keluarga ini...semakin buruk
saja sejak aku disini", Kim Tan pergi dengan perasaan terluka.
Presdir Kim terkejut dengan perkataan Kim Tan. Harusnya, dia bisa mengerti apa maksud perkataan putranya itu.
Ny. Han
memanggil Eun Sang ke kamarnya. Ia bertanya apa Eun Sang Young Do?. Apa
Young Do mengatakan sesuatu pada anak-anak mengenai Tan?. Sesuatu
seperti Tan punya ibu kandung".
"Aku tidak pernah mendengar sesuatu seperti itu", jawab Eun Sang.
Ny. Han heran, lalu kenapa Rachel ingin membatalkan pertunangan, "Apa Rachel dan Tan tidak akur di sekolah?".
Eun Sang
kaget dan binggung harus menjawab apa. Ny. Han kesal, ia menghabiskan
banyak uang untuk sekolah Eun Sang, agar Eun Sang bisa memberikannya
informasi mengenai Kim Tan. Eun Sang menunduk meminta maaf.
Terdengar
ketukan di pintu. Kim Tan masuk ke kamar ibunya. Kim Tan kesal melihat
Eun Sang ada di kamar Ny. Han, "Berhentilah membuat dia memata-mataiku".
Ny. Han
berkata Kim Tan membuatnya tak punya pilihan lain, "Pergilah ke camping
dan berbaikan dengan Rachel. Bersikap baiklah padanya di depan semua
orang. Gadis-gadis biasanya luluh bila diperlakukan begitu. Mengerti?".
"Aku tidak akan pergi camping", Jawab Kim Tan cuek.
"Apa kau bilang?", Ny. Han marah, "Kau tahu berapa banyak uang yang aku habiskan?".
"Aku tidak pernah meminta Ibu untuk melakukan itu", jawab Kim Tan kesal lalu keluar kamar.
"Aku tidak pernah meminta Ibu untuk melakukan itu", jawab Kim Tan kesal lalu keluar kamar.
Ny. Han shock dan tidak percaya, "Apa kata anak itu?. Oh..Ya tuhan". Ny. Han menyuruh Eun Sang keluar.
Kim Tan
naik tangga menuju lantai atas, ketika Eun Sang keluar dari kamar Ny.
Han. Eun Sang mengajak Kim Tan bicara, bertanya kenapa Kim Tan tidak
ikut camping.
"Karena aku tak mau melihatmu", jawab Kim Tan membelakangi Eun Sang.
"Tetap saja...Kau tidak pergi...",
Eun Sang
hendak melangkah, tapi berhenti ketika menyadari di depannya adalah
tangga yang menuju kamar Kim Tan. Seakan itu adalah pembatas bagi
mereka. Eun Sang seakan sadar posisinya yang hanya anak pelayan.
Eun Sang
minta Kim Tan berhenti sebentar dan memberinya satu menit saja untuk
bicara. "Tidak mau", jawab Kim Tan, ia terus menaiki tangga yang menuju
kamarnya.
Eun Sang
diam di tempatnya. Tampak ragu haruskan ia melangkah kakinya naik ke
lantai atas. Eun Sang memberanikan diri, menaiki tangga menyusul Kim
Tan.
Kim Tan
masuk ke kamarnya, pintu sengaja ia buka sedikit. Ingin melihat apakah
Eun Sang akan menyusulnya atau tidak. Harapan Kim Tan terwujud, karena
ia melihat Eun Sang berjalan pelan menuju kamarnya. Kim Tan menarik
diri, bersembunyi di balik pintu.
Eun Sang
berdiri di depan kamar Kim Tan, ragu antara ingin mengetuk pintu kamar
atau kembali turun ke bawah. Kim Tan menunggu. Tapi Eun Sang masih
ragu.
Tak sabar lagi, Kim Tan membuka pintu lebar-lebar, "Ada apa?. Apa yang kau lakukan di depan kamarku?".
Kaki Eun Sang terasa berat untuk melangkah kedalam. Haruskah, ia melewati "batas" garis putih di depan pintu kamar Kim Tan.
"Kalau tidak ada, sudahlah", Kim Tan menuntup pintu kamarnya.
"Tunggu", cegah Eun Sang.
Kim Tan
membuka kembali pintu, mundur selangkah memberikan ruang Eun Sang untuk
masuk. Eun Sang masih ragu, ahkirnya ia memberanikan diri melewati garis
itu, setelah melihat dreamcatcher pemberiannya yang tergantung di
jendela kamar Kim Tan.
Kim Tan
menutup pintu, bertanya apa yang ingin Eun Sang bicarakan tentang
camping itu. Eun Sang mengatakan seharusnya yang pergi camping itu
adalah Kim Tan bukan dirinya, "Tidakkah kau peduli pada Ibumu?. Dia
membayar camping untuk putranya dan teman-teman putranya. Bagaimana
perasaannya jika kau tidak pergi?".
Kim Tan
mengamati Eun Sang dan mengajukan pertanyaan lain. "Apa kau juga seperti
ini, waktu bersama Young Do di kamar hotel. Ketika dia memanggilmu ke
hotelnya, apa yang kalian berdua bicarakan?".
"Apa pentingnya itu!", sahut Eun Sang.
Tiba-tiba
terdengar ketukan di pintu kamar, dan suara Ny. Han yang memanggil Kim
Tan dari luar. Kim Tan berdiri di depan Eun Sang, menutupi dengan
badannya. Lalu membuka pintu kamarnya setengah. Kim Tan hanya
menjulurkan kepalanya di depan pintu, "Apa?".
Ny. Han
heran ingin masuk, tapi Kim Tan menahan pintunya. Ny. Heran kenapa Kim
Tan menahan pintunya. Kim Tan berkata, ia sudah dewasa sekarang, "Jangan
terus menerobos masuk ke kamarku. Aku sedang tidak berpakaian".
"Maaf. Ayahmu bilang apa tadi?", tanya Ny. Han
"Dia bilang aku butuh asuransi seperti Rachel karena aku anak haram", ujar Kim Tan apa adanya.
Eun Sang
mengeryitkan kening mendengarnya. Ny. Han marah, "Auhh! Apa dia harus
berkata sekasar itu?. Tidur yang nyenyak! Aku akan membunuhnya". Ny. Han
pergi membuat perhitungan dengan suaminya.
(Hahaha...Ny.
Han ndak rela putra kesayangannya dibilang anak haram. Aku pengen liat,
gimana Ny. Han kalau lagi marah sama Presdir Kim).
Kim Tan menutup pintu kamar, dan melihat Eun Sang yang terpaku shock. "Bernapaslah".
"Hah...Iya", Eun Sang tersadar, menarik napas panjang.
Eun Sang
minta Kim Tan berpikir sekali lagi tentang camping. Kim Tan menegaskan
tidak akan pergi, "Kalau aku pergi, entah aku atau Choi Young Do tidak
pulang dalam keadaan hidup. Haruskah aku pergi?".
Eun Sang
tak bisa berdebat lagi, "Selamat malam", ucapnya pelan berbalik pergi.
Kim Tan berkata, jika Eun Sang keluar sekarang, Eun Sang akan berpapasan
dengan Ny. Han. Eun Sang berkata bisa menghindarinya.
"Kau tak bisa. Aku akan berteriak begitu kau keluar", gertak Kim Tan.
"Teriak saja".
"Kau yang suruh. Ibu....!". Kim Tan teriak memanggil ibunya, buru-buru Eun Sang menutup mulut Kim Tan. "Benar...benar".
Kim Tan
menatap Eun Sang. Eun Sang perlahan menurunkan tangannya. Dengan nada
pelan, Kim Tan minta Eun Sang menunggu sebentar, satu menit saja. "Kau
belum pernah masuk kamarku".
"Tak
seharusnya aku berada di sini. Rumahmu dan kamarku adalah dunia yang
terpisah. Ada pintu yang tak bisa kulewati di dunia ini. Pintu
kamarmu... salah satunya". ucap Eun Sang pelan.
Eun Sang
menunduk sedih, berbalik pergi. Kim Tan menarik Eun Sang, memeluknya
dari belakang. (Sweet Back Hug). Eun Sang marah, "Kau sungguh...Apa kau
pernah mendengarkan apa yang aku. ..."
"Tunggulah
sebentar lagi", sela Kim Tan. "Aku akan membiarkanmu melewati pintu
apapun yang kau sukai di dunia. Sekarang aku sedang memikirkan bagaimana
caranya. Bersenang-senanglah saat camping. Aku akan merindukanmu".
Eun Sang tersentuh. Menangis dalam diam.
Di
studio Myung Soo. Bo Na sibuk memotret sepatu pasangan yang akan ia
kenakan bersama Chan Young saat camping. Ye Sol berkata Bo Na romantis
sekali. Myung Soo datang membawa 3 kaleng softdrink. Ia memegang sepatu
itu dan tanya untuk apa ini. Ye Sol menjawab sepatu couple Bo Na dan
Chan Young.
Myung Soo menempelkan sepatu itu kekakinya, "Pas sekali untukku".
"Ya! Pas untuk memukulimu. Singkirkan tanganmu dari sepatuku", Bo Na merampas sepatu dari tangan Myung Soo.
Myung
Soo tertegun sejenak, "Kau lihat tadi?", Myung Soo bertanya pada Ye Sol.
"Aku bahkan tidak berkedip. Susah sekali tidak merasa takut disaat
seperti itu. Sepertinya aku tumbuh dengan baik. Hampir saja aku kena
pukul Bo Na tadi. Tapi para gadis pikir, tidak sakit kalau memukuli
kami. Kenapa begitu?, tanya Myung Soo tanpa titik koma.
Tapi
tidak ada yang mendengarkan ocehan Myung Soo. Bo Na sibuk mengirim sms,
sedangkan Ye Sol membaca majalah...Ya ampun, kasihan dech Myung Soo
dikacangin..hehehehe...
Dirumahnya, Chan Young main game online. Tak lama kemudian, ia menerima sms dari Bo Na, "Mari kita pakai sepatu couple untuk camping".
"Baikah. Kita beli besok", balas Chan Young dengan senyum lebar
"Aku sudah membelinya. Kau bisa memberiku sesuatu yang lain.", balas Bo Na.
Chan Young : Seperti apa?
Bo Na : Peluk aku, gendong aku, pegang tanganku, dan hanya melihatku. Sampai ketemu besok.
Chan Young kembali tersenyum geli, "Itu semua bentuk sentuhan. Tak seharusnya aku menunggu jika tahu seperti ini".
Chan Young menerima balasan dari Bo Na yang bernada kesal, "Kau menunggu? Kenapa menunggu?. Dasar mesum!".
Chan Young bengong, "Mesum!"...
Idih.. Bo Na tadi siapa juga yang mancing duluan,,,hehehe.
Camping
day. Anak-anak tampak bersemangat. Chan Young dan Bo Na jalan
bergandengan tangan. Myung Soo dan Young Do tertawa senang. Rachel jalan
sendirian dengan wajah masam, seperti biasa. Dan Eun Sang juga
sendirian, tampak murung tak bersemangat.
Setiba
di lokasi camping, anak-anak sibuk mendirikan tenda. Myung Soo
berkeliling, memotret teman-temannya satu persatu. Young Do satu tenda
dengan 2 anteknya. Bukan memasang tenda, 2 antek Young Do malah
berkelahi. Sementara si Young Do duduk santai. Myung Soo memotret
mereka, heran sedang apa kalian ini.
Myung
Soo lalu berpindah ketempat lain. Ada Bo Na dan Rachel yang duduk
berdekatan. Tapi wajah mereka sama-sama cemberut. 2 gadis yang
bermusuhan ini satu tenda. Myung Soo tersenyum dan memotret mereka,
"Tidak memasang tenda?", tanyanya kemudian.
Rachel berkata Bo Na yang akan melakukannya. Bo Na menyahut, "Itu hanya pendapatmu". Rachel tersenyum sinis.
Chan
Young datang dan berkata akan memasangkan tenda. Bo Na menyuruh Chan
Young memasang setengah tenda saja. Bagian Rachel tidak usah di pasang
(emang bisa!). Dengan gaya nona besar, Rachel menyuruh Chan Young
memasang satu tenda utuh.
Myung Soo geleng-geleng kepala melihat tingkah 2 gadis itu lalu pergi ke tempat lain.
Eun Sang
satu tenda dengan Ye Sol. Eun Sang sibuk memasang tenda, tapi Ye Sol
malah duduk santai, mengotak-atik ponselnya. Eun Sang tanya apa Ye Sol
bisa bantu tidak. Dengan ketus Ye Sol menjawab tidak bisa.
"Kenapa tidak bisa?", tanya Eun Sang.
"Aku akan membantumu", seru Young Do datang menghampiri. Ye Sol melengos tidak suka, lalu pergi dari sana.
Young Do bilang tendanya bisa roboh jika Eun Sang menyambungnya seperti itu. "Memangnya kau mau membangun makammu?".
Meski tidak suka, Eun Sang mengikuti arahan Young Do.
Myung
Soo datang dan melihat mereka, "Bagus sekali. Lihat kesini!". Eun Sang
dan Young Do menoleh. Myung Soo memotret. Eun Sang protes, kenapa Myung
Soo tidak minta ijin lebih dulu.
"Kau melukai perasaanku kalau berwajah begitu", ucap Young Do melihat wajah Eun Sang yang murung.
Myung
Soo melihat hasil bidikannya, meng-zoom wajah Eun Sang. Ia ingat
sekarang, dimana pernah melihat Eun Sang sebelumnya, "Saat itu pagi
hari. Kau keluar dari gerbang depan rumahnya Tan dengan mengenakan baju
tidur. Benarkan?".
Eun Sang terbelalak kaget.
"Pagi hari", tanya Young Do heran.
Myung Soo membenarkan, "Itu kau!. Aku ingat sekarang. Kau masih setengah tertidur".
Eun Sang
buru-buru menyangkal. Untuk apa ia keluar dari rumahnya orang. Myung
Soo pasti salah lihat. Myung Soo mencoba mengingat, lalu melihat foto
Eun Sang lagi. Eun Sang mengalihkan wajahnya, kembali memasang tenda.
Meski Young Do diam, tepi jelas terlihat kalau dia lebih percaya
perkataan Myung Soo. Young Do memandang Eun Sang dengan wajah kesal.
Beralih
ke SMA Jeguk. Kim Tan dan Hyo Shin duduk di aula sekolah. Karena Kim Tan
tidak ikut camping, maka ia tetep sekolah seperti biasa. Hyo Shin yang
kelas 3 SMA, sebentar lagi akan ujian. Jadi tidak mungkin pergi
camping.
Hyo Shin
merasa iri, pasti anak-anak sekarang sedang bersenang-senang. Camping
memang menyenangkan dan seru. Ada permainan perang paint-ball. Kim Tan
tersenyum, "Kau adalah anak senior yang sebentar lagi menghadapi ujian".
Hyo Shin
tanya kenapa Kim Tan tidak pergi camping. Ini camping terakhir bagi
anak kelas 2. Kenapa Kim Tan tidak pergi, disaat Eun Sang pergi
camping.
"Aku
ingin dia merindukanku", jawab Kim Tan. "Kenapa kau memanggilnya dengan
nama depannya (tanpa marga)?. Apa kalian sedekat itu?". protes Kim Tan.
(Benar juga, Kim Tan selalu memanggil Eun Sang lengkap dengan nama marganya, "Cha Eun Sang"".
Hyo Shin
tanya memangnya apa yang salah, memanggil Eun Sang hanya dengan
menggunakan nama depannya, Eun Sang. Kim Tan pura-pura marah,
memperingatkan agar Hyo Shin jangan memanggil Eun Sang seperti itu. Hyo
Shin cuek, "Memangnya kau ini siapa?".
Kim Tan
berkata akan membiarkan ini berlalu sekali ini saja. Karena sekarang ia
sedang mencoba bersikap lebih manusiawi. Hyo Shin tersenyum.
Kim Tan : Hyung waktu kau ke AS tahun lalu ..."
"Kenapa?. Percobaan bunuh diriku", sela Hyo Shin tersenyum.
Kim Tan heran, Hyo Shin masih bisa tersenyum. Ia lalu tanya apa Hyo Shin masih melakukan terapi.
"Tentu saja! Aku juga meminum obat", Hyo Shin menunjukan kapsul obat yang ia pegang. "Ibuku memeriksa pilnya setiap hari".
Kim Tan
tanya apa ada perubahan dirumah. Hyo Shin menggeleng, "Sama sekali
tidak. Jadi aku merencanakan hal besar. Aku belum tahu apakah aku
benar-benar akan melakukannya atau tidak".
"Jangan melakukan sesuatu yang membahayakan hidupmu. Kau masih muda", ucap Kim Tan khawatir.
Hyo Shin
menggeleng, "Aku tidak menyukai makanan rumah sakit. Aku tidak akan
pernah melakukannya lagi (usaha bunuh diri)". Syukur dech...
Sebuah jawaban yang membuat Kim Tan sedikit lega. Meski tampak ke khawatiran di wajahnya.
Kembali
ke camping. Permainan perang Paintball di mulai. Bo Na, Young Do, dan
Myung Soo tim biru. Rachel, Chan Young, Ye Sol dan Eun Sang di tim
hitam. Para instruktur membagikan senjata. Tim yang masih bertahan
hingga akhir dialah yang menang. Peraturannya mudah, tembak musuh dengan
peluru cat untuk mengeliminasi mereka.
Tiba-tiba..."Srot"..Bo
Na menembak Rachel. "Seperti ini?", Bo Na tersenyum sembari meniup
senjatanya. Rachel melotot kesal. Tim biru tepuk tangan, memuji Bo Na
hebat. Chan Young dan Ye Sol yang berada di tim hitam pun tersenyum
geli.
Peluit
di tiup. Perang Paintball resmi di mulai. Myung Soo berlagak layaknya
tentara sungguhan. Myung Soo tertawa menangkap basah lawannya dari
belakang. Ia mengambil rumput dan menyelipkannya ke sela mulut.
Myung
Soo berjalan pelan-pelan mendekati sang target. "Jatuhkan senjatamu",
ucap Myung Soo mengacungkan senjatanya. Sang target berbalik dan
mengangkat tangan. Minta di lepaskan kali ini saja.
"Kau tanyakan saja pada Tuhan saat kau bertemu dengan-Nya. Sampai jumpa kawan", Dor....Myung Soo menembak sang musuh.
Myung
Soo tertawa bangga, lalu berbalik pergi. Tapi sayangnya ia tersandung.
Dan tertembak dengan senjatanya sendiri. Myung Soo memegangi perutnya
yang tertembak. "Setidaknya aku tidak akan kesepian di neraka". Lalu
meninggal dengan sangat dramatis...(buawahahaha).
Bo Na dan Chan Young lebih lebay lagi. Mereka beradegan seperti dalam film "Shiri". Dimana sepasang kekasih saling menodongkan senjata. Menatap penuh cinta meski saling berselisih.
"Apa yang kau tunggu?. Tembak aku!", seru Bo Na dramatis.
Chan Young ragu. Di belakang Bo Na, ia melihat Ye Sol mengarahkan senjata pada kekasihnya.
Chan Young langsung melindungi Bo Na dan tertembak di bagian punggung. Chan Young roboh. Menggengam erat tangan Bo Na.
"Kau tertembak?", tanya Bo Na shock
"Kau tetap hidup. Kuhadiahkan dunia ini untukmu", Chan Young meninggal dalam pelukan Bo Na...
"Kenapa kau melakukannya?. Kenapa ?! Kau bodoh!", (Ini namanya, drama dalam drama)
"Apa-apaan ini?", guman Ye Sol. Lalu menembak Bo Na. Bo Na mendesis kesal.
Sementara
itu, Eun Sang sama sekali tidak berniat bermain. Duduk menyendiri di
dalam hutan. Sepanjang hari ini, Eun Sang terus murung. Tiba-tiba sebuah
tembakan di bawah kakinya mengagetkan Eun Sang. Sontak Eun Sang
langsung berdiri, menoleh ke belakang. Siapa lagi orangnya kalau bukan
Young Do.
Young Do
menimbang, haruskan ia membunuh Eun Sang atau tidak. "Jika kau
memberitahuku kenapa kau keluar dari rumahnya Tan pagi hari. Aku akan
membiarkanmu hidup".
"Itu bukan aku", sangkal Eun Sang.
"itu kau", Young Do yakin.
Eun Sang
kembali menyangkal. Young Do berkata Eun Sang bisa kerumah Kim Tan
siang hari. Mungkin malam hari juga bisa. Tapi pagi hari, dari rumahnya
Kim Tan. Rasanya tidak mungkin.
"Sebenarnya, kau siapa?. Apa kau ...Diadopsi?".
Eun Sang tak menjawab, malah menembak Young Do. Young Do shock. Mati dech Young Do...hihi
BBQ
time. Myung Soo sibuk dengan kamarenya, memotret sana - sini. Sweet
couple Bo Na dan Chan Young duduk berdampingan. Chan Young memakaikan
mantel hangatnya ke Bo Na. Bo Na tersenyum senang, menatap Chan Young
penuh cinta. Chan Young melihat sekeliling. Pada Bo Na, ia berkata tidak
ada yang melihat. Chan Young menggandeng tangan Bo Na, "Ikut aku".
Chan Young merangkul Bo Na, mengajaknya ke dalam hutan. Mereka bahkan berlari kecil, sebelum anak-anak lain melihat mereka.
Tapi
pemandangan itu, tak luput dari perhatian Myung Soo, ia terus memotret
pasangan itu hingga tak terlihat lagi. Mau tahu banget dech Myung Soo
ini..Hahaha
(Ya...ampun itu couple mau ngapain, di dalam hutan...ck..ck..ck..anak zaman sekarang).
Eun Sang
dan Young Do makan di satu meja. Young Do tak berhenti memandang Eun
Sang. Tapi Eun Sang cuek aja, terus makan tanpa menghiraukan Young Do.
Untuk menarik perhatian Eun Sang, Young Do menendang kaki meja. Eun Sang
tak peduli dan terus makan. Young Do menendang kaki meja lagi. Eun Sang
menahan kesal, lalu berdiri meski belum selesai makan.
Young Do
berteriak pada anak-anak, "Jika kalian sudah selesai makan, bawa piring
kalian kemari. Cha Eun Sang bilang dia akan mencuci piring kalian".
Anak-anak tentu saja senang. Eun Sang mendelik kesal dan tidak percaya.
Young Do tersenyum, "Kau butuh bantuan?".
Malamnya,
Eun Sang terpaksa mencuci piring sendirian. Young Do duduk santai di
sampingnya. Tak membantu, hanya memandangi Eun Sang saja. (Itu yang
dimaksud Young Do bantuan???).
Eun Sang tak tahan lagi, "Kupikir kau membantu. Apakah ini yang namanya membantu?".
"Aku membantumu. Keberadaanku banyak bantuan", jawab Young Do.
Chan
Young datang, melinting lengan bajunya, hendak membantu Eun Sang.
"Kenapa begitu banyak piring kotor?. Kenapa kau melakukan ini
sendirian?", tanyanya heran.
Eun Sang memandang Young Do dengan kesal. Chan Young ikut menoleh, "Ini ulahmu?', tanyanya pada Young Do.
Young Do
tanya sejak kapan Chan Young berteman dengan Eun Sang. Chan Young tak
menjawab. Ia Balik tanya, "Apakah kau yang membuatnya mencuci piring
sendirian?".
"Aku akan mengubah pertanyaannya. Kau tahu Eun Sang ada di Grup Kepedulian Sosial, kan?', tebak Young Do.
Chan Young diam. Bo Na datang, melancarkan protes, "Hei, Yoon Chan Young!. Kau membantu Cha Eun Sang mencuci piring?".
Young Do : Lee Bo Na
Bo Na : What?.
"Apakah kau juga tahu bahwa Cha Eun Sang ada di Grup Kepedulian Sosial?', tanya Young Do.
Bo Na menoleh ke sekeliling, "Kecilkan suaramu!".
"Cuma aku yang tidak tahu", guman Young Do wajahnya terlihat kesal.
Tak lama
kemudian, Myung Soo datang mengantar piring kotor. Ke-3 orang itu
langsung terdiam. Myung Soo curiga, kenapa mereka mendadak diam begitu
ia datang, "Kalian membicarakan aku?".
"Myung Soo...Apa kau juga tahu..."Young Do hendak mengulangi pertanyaan yang sama pada Myung Soo.
Myung Soo heran, "Apa?. Ada apa?". Tak ada yang menjawab. Young Do berdiri mengikuti Eun Sang.
Eun Sang
dan Young Do bicara di tempat sepi. Eun Sang mau minta tolong. Young Do
tanya apa Eun Sang gila. Eun Sang berkata ia mempunyai pendapat lain.
Young Do tanya apa ia harus melakukan hal yang buruk untuk mendapat
perhatian Eun Sang?. Membuatnya kesal saja. Young Do menuntut
penjelasan, apa hubungan Kim Tan dan Eun Sang.
"Memangnya
kenapa kalau kami ada hubungan?. Apa yang akan kau lakukan?. Memangnya
kau siapa", ucap Eun Sang kesal. "Tindas saja aku. Teruskan apa yang kau
lakukan. Aku tidak takut lagi padamu".
Eun Sang berbalik pergi. Meninggalkan Young Do yang patah hati (lagi).
Eun Sang
duduk menyendiri. Bimbang antara ingin menelpon Kim Tan atau tidak.
Woaa..Eun Sang merindukan Kim Tan. Ia memandangi ponselnya, membulatkan
tekad menelpon Kim Tan. Eun Sang berdiri dari tempat duduknya, menunggu
panggilan tersambung.
Disaat
yang sama, Eun Sang melihat Rachel yang juga sedang menelpon seseorang.
Pasti Kim Tan juga. Rachel marah, tahu dengan pasti siapa yang ditelpon
Eun Sang. Ia memutus panggilan telepon, dan menghampiri Eun Sang.
Terpancar
rasa bersalah di wajah Eun Sang. Rachel merebut ponsel Eun Sang, dan
melihat siapa yang baru saja di telpon Eun Sang. "Kim Tan".
Tiba..tiba..Plak..sebuah tamparan mendarat di pipi Eun Sang. Eun Sang diam menerima serangan dadakan.
Rachel
murka, "Apakah itu sakit?. Hatiku lebih sakit saat menamparmu. Kau tahu
sudah berapa lama aku menahan diri?. Aku tak akan bertanya lagi. Kita
sudah melewati tahap itu. Aku tak peduli sekalipun, kau itu putrinya
Presiden".
"Yoo Rachel", tegur Eun Sang pelan.
"Tutup
mulutmu. Kau tahu bahwa kau bahkan tidak pantas untuk meminta maaf.
Jangan katakan bahwa ini adalah salah paham sekarang. Kecuali kau ingin
aku menampar pipimu yang sebelah lagi, tutup mulutmu".
"Karena kau sudah menamparku. Aku akan mengatakan sesuatu yang yang membuatku pantas untuk menerima tamparan. Boleh aku telepon dia sekarang?. Kembalikan ponselku".
Rachel mengangkat tangannya lagi, siap menampar Eun Sang. Disaat yang tepat, Young Do menahan tangan Rachel.
"Lepaskan", perintah Rachel.
Young Do : Oh, aku lupa memperkenalkan dia. Mulai saat ini, Cha Eun Sang milikku. Hanya aku yang boleh mengerjainya.
Young Do
mengambil ponsel Eun Sang dari tangan Rachel dan menarik Eun Sang
pergi. Rachel kesal, satu orang lagi yang siap melindungi Eun Sang.
Young Do
melepas tangan Eun Sang saat mereka sudah jauh dari Rachel. Eun Sang
berkata seperti seperti inilah Young Do yang sebenarnya.
"Jangan membuat kesimpulan dulu. Kau belum mengenalku dengan baik".
Young Do
melihat ke arah belakang Eun Sang. Kim Tan muncul dari balik pohon,
sambil menelpon. Sudah jelas Kim Tan datang karena ingin bertemu dengan
Eun Sang. Tapi ia malah melihat Eun Sang berdua bersama Young Do. Young
Do menggunakan kesempatan ini untuk membuat Kim Tan marah.
"Aku akan menunjukkan kepadamu sekarang", Young Do menarik Eun Sang dalam pelukannya.
Eun Sang terkejut. Berontak berusaha melepaskan diri. Young Do mendekapnya erat. Menatap tajam Kim Tan.
Kim Tan balas menatap Young Do dengan pandangan marah.
Apakah perang Part 3 akan terjadi...???
Next episode ^^
0 Comments
Silahkan berkomentar dengan baik, kalau ada kritik dan saran.
Download Eror, Link mati, Request download.
Jangan jadi silent reader ya..! Gomawo^^