Sinopsis Love Rain Episode 6

Aku mulai tertarik banget ma ne drama setelah episode 5 kemarin, karena selain stylenya yang keren-keren, tapi juga karena karakternya Ha-na yang ku suka dibanding Yoon-hee.  Episode 6 ini mendapat rating 7.1... wooooow... jauh naik lebih banyak dibanding episode kemarin. 

Sinospis episode 6!!!!!!

Seo Joon membungkuk ke depan dan hendak mencium Ha Na ... tapi asistennya tiba-tiba datang. Duduk di kursi belakang mobil, baik Ha Na maupun Seo Joon sama-sama canggung. Seo Joon terus mengatakan pada asisten untuk tidak berbicara, asistennya mengatakan kalau Seo-jin dicari ayahnya, tetapi Seo Joon tampak dingin mendengar nama ayahnya. Sepertinya  ia tidak memiliki hubungan yang baik dengan ayahnya.

 Di hotel, Ha Na mengganti pakaiannya dengan kemeja milik Seo Joon. Dia berdiri dengan canggung karena dia hanya menggunakan kemeja dan dia membuat jarak dengan Seo Joon yang hanya duduk di sofa dan pura-pura acuh tak acuh. 
Ha Na bertanya, "Mmm apa itu, waktu itu?” (Ha-na bermaksud bertanya padanya, apa yang dia akan Seo Joon pura-pura tidak mengerti pertanyaan itu dan bertanya dengan nada sangat tinggi, "Apa yang apa??" Kemudian Ha Na mengeluhkan teleponnya yang mati. Dia berkata kalau dia sedang menunggu telepon yang sangat penting. Seo Joon bertanya telpon siapa yang dia tunggu dan sangat penting itu. Ha Na mengatakan dia ingin melihat cinta pertama ibunya yang sedang mengadakan sebuah pameran di Jepang.
Seo Joon mengatakan apa gunanya bertemu cinta pertama ibunya. "Apa yang ingin kau katakan kepada orang itu? mohon bertemu ibuku sebentar saja"ucap Seo-joon, apapun yang dikatakan Seo-joon Ha-na tidak perduli, Ha Na masih tetap ingin bertemu dengan orang itu. Mereka akhirnya bertengkar lagi, tapi kemudian pakaian Ha-na yang sudah dicuci datang.
Sementara Ha Na berganti pakaian, Seo Joon mengingat saat dia menghitung di dalam air panas dan masih merasa getaran dari saat itu. dia bingung dan terkejut kalau dia suka dengan seorang gadis yang belum dia kenal dengan baik. Ketika Ha Na mengatakan selamat tinggal, Seo Joon memutuskan untuk pergi bersamanya ke layanan telepon. Sementara itu Senior Ha Na sedang mencari Ha-na di hotel.
Ponsel itu membutuhkan beberapa waktu untuk diperiksa. Seo Joon bersikeras menunggu dengan dia dan mengajak 
Ha Na makan siang bersamanya di restoran. Pelayan datang membawa dua kare dan berbicara sesuatu tentang "rurururu". Seo-joon berniat mengambil makanan Ha-na karena awalnya Ha-na bilang tidak mau makan, tapi Ha-na menahannya, karena dia lapar. 
Kemudian Seo Joon membuat tanda tanya pada kaca berkabut. "Siapa nama Anda?" Tanyanya pada Ha Na, tapi Ha Na menolak untuk memberitahunya. Seo Joon kemudian menambahkan tanda seru setelah tanda tanya. Karena ia menolak untuk memberitahu namanya, Seo Joon memutuskan untuk memanggilnya "Rurururu."
Ha-na yang tidak suka mendengar Seo-joon memanggilnya seperti itu, dia menutup kupingnya dan terus makan. 
Setelah makan siang Ha Na pergi ke pusat layanan untuk mengambil ponselnya sedangkan dan Seo Joo bisa kembali ke tempatnya. Mereka berpisah dan berjalan ke arah berlawanan. Namun, ketika Ha Na berbelok, ia menyadari kalau salah satu baju hangatnya masih bersama Seo Joon. Dan Seo Joon yang membeli mantel di toko terdekat menyadari kalau dia masih memakai lapisan baju hangat berwarna  merah muda. Lalu dia meminta salah satu pelayan toko untuk hanya membuangnya. 
Tepat pada waktu pelayan itu akan membuangnya, Ha-na melihatnya dan meminta kembali baju hangatnya itu pada, pelayan itu juga menjelaskan kalau salah satu pembeli yang menyuruhnya membuangnya. Dengan marah Ha-na mencari Seo-joon dan melempar baju itu ke kepalanya. 
Seo Joon berkata, "Aku tidak bisa memakai baju itu lagi dan aku  pikir kita tidak akan pernah bertemu lagi. Jadi apakah salah kalau saya memutuskan untuk membuangnya "Apapun alasan yang dikatakan Seo-joon, Ha-na tetap sedih. Dan ia mengatakan kalau ia berharap untuk tidak melihat seseorang seperti Seo-joon lagi.
Ha Na pergi, dan menangis. Seo Joon berusaha menangkapnya dan saat dia berhasil menangkap lengan Ha-na, seseorang juga sudah menangkap lengan Ha-na yang satunya. Ternyata orang itu adalah Seniornya. Saat seniornya bertanya pada Ha-na, siapa Seo-joon, Ha-na menjawab kalau dia tidak kenal dengan Seo-joon. Lalu mereka berdua pergi meninggalkan Seo-joon yang bengong dan kesal dengan apa yang Ha-na katakan.
Ha-na dan seniornya pergi ke tempat ponsel Ha-na diperbaiki. Dan ternyata ponselnya sudah tidak bisa diperbaiki. Saat seniornya bertanya apakah Ha-na sedang menunggu telephon. Ha Na bercerita tentang rencananya bertemu cinta pertama ibunya. Kemudian senior bertanya apakah Ha Na juga sudah punya cinta pertamanya? Siapa? Apakah dia adalah orang yang menyaksikan salju berlian bersama-sama dengannya? Ha Na spontan berkata, "Tidaaak! Ini tidak akan terjadi. "Kemudian senior-nya mengajaknya untuk makan di restoran Ha Na. 
Ternyata, itu adalah restoran yang sama saat dia makan siang dengan Seo Joon dan dia benar-benar kenyang. Tapi dia tidak punya pilihan, untuk menolaknya. Mereka bahkan duduk di kursi yang sama ditempat ia duduk dengan Seo Joon sebelumnya. Tanda yang Seo-joon buatpun masih di jendela.
Kembali ke hotel, Seo Joon suasana hatinya sedang buruk bahkan ia menjadwal ulang pemotretan foto ke hari berikutnya. Dia tampak aneh dan merasa cemas saat teringat kata-kata Ha Na, saat Ha-na marah dan bahkan dia ingin tahu siapa sebenarnya laki-laki yang bersama Ha-na tadi. Seo-joon tetap tidak bisa tenang memikirkan semua itu.
Karena telepon Ha Na tidak dapat dihubingi, asisten In-Ha tidak bisa menghubunginya. Ha Na kehilangan kesempatan untuk bertemu Seo In Ha. (ooooooh,,, baru nyambung saya, ternyata mahasiswa dari Korea yang mau bertemu dengan In-ha adalah Ha-na) 
Saat In-ha melihat keluar jendela dan melihat tiga orang sahabat sedang bercanda, andai dia melihat wajah Ha-na.
Ha-na yang bersama kedua temannya pergi ke rumah kaca untuk menanam  tanaman sebagai peringatan untuk kenangan baik mereka di Jepang. Saat Ha-na dan kedua temannya kembali ke hotel. Seo Joon sudah ada di sana menunggu Ha Na. 
Ha-na: "Jika Anda ingin minta maaf ..."
Seo-joon: "Aku di sini bukan untuk meminta maaf". Seo Joon berkata dengan arogan bahkan tidak membiarkan Ha Na menyelesaikan kalimatnya. 
Seo-joon mengajak Ha-na untuk mengikutinya. Saat Seo Joon memberinya hadiah, sebuah pakaian. Ha Na menolak dan bahkan bersikeras untuk menolak begitu juga Seo Joon yang bersikeras untuk memberikan itu padanya. Mereka akan bertengkar dan Seo Joon tertangkap tangan Ha Na. Seo-joon menggumamkan sesuatu tentang apa yang dia suka, Seo joon berfikir kalau Ha-na adalah orang yang memiliki gaya yang membosankan. Ha Na bertanya, "Apa yang Anda bicarakan. Apakah Anda, menyukai saya? "
Tapi Seo Joon hanya bergumam, "Ahh, saya akan menjadi gila. sepertinya aku sudah salah makan". Lalu dia pergi, tapi ragu-ragu beberapa kali. Kemudian seo-joon kembali, tetapi telepon berdering. Asistennya mengatakan ia harus pergi ke suatu tempat. Seo Joon memberikan lagi baju itu ke Ha Na dan berkata, Di kamarnya "Tunggu saja di sini, saya harus pergi ke suatu tempat hanya untuk sementara." Ha Na menunggu dikamarnya dan memeriksa kembali kantung kertas itu dan menemukan gaun yang bagus.

Asisten Seo Joon menemukan cincin milik Ha Na dan dia akan mengembalikannya. Seo Joon mengatakan ia akan melakukannya dan membuat asistennya bertanya apakah dia benar-benar menyukainya. Seo Joon tentu saja mengatakan tidak mungkin. 
Saat sedang berada di depan hotel, Seo Joon berbicara hal buruk tentang Ha Na yang naif dan salah memahaminya. Sementara Ha Na yang sudah di depan pintu masuk mendengar semuanya. Dia merasa dihina dan berjanji bahwa dia tidak akan pernah ingin melihatnya lagi. Ha Na masuk dan menangis dan dia bertemu dengan senior nya yang mengajaknya naik ke atas. 
Seo Joon masuk ke gedung dan melihat Ha Na sudah dengan seniornya.
Hari berikutnya Seo Joon kembali ke pekerjaannya. Dia sedang melakukan pemotretan. 
Dan pada saat istirahat asistennya menunjukkan foto Ha-na yang ada di kamera Seo-joon. 

Dan kemudian bulan berlalu.
Musim panas datang, Hasil kerja Seo Joon di sudah pasang di billboard-billboard di Seoul. Seo Joon sedang dalam perjalanan untuk bekerja lagi. 
Ha Na juga sudah kembali ke Seoul. Dia akan berkeliling kota dengan senior-nya, mencari tempat tinggal untuknya.

Seo In Ha juga kembali ke negara asalnya. Dia kembali  ke studionya. 
Seo Joon pulang, tentu saja hanya ada ibunya di rumah dengan pembantunya. Ibunya membujuk Seo Joon untuk mau bekerja di perusahaan, tapi Seo Joon ingin melakukan kariernya sendiri. Kemudian ibunya membujuknya untuk menelpon ayahnya, Seo Joon menolak. Ibunya juga mengatakan kepada dia untuk makan malam dengan ayahnya, tapi dia sekali lagi dengan dingin menolak dengan mengatakan dia sangat sibuk. Dia begitu tidak menyukai ayahnya.
Lee Dong Wook sudah menjadi  dokter dan ia mendapat telepon dari Chang Mo. 
Mereka sedang berbicara tentang rencana ingin melakukan reuni, karena In Ha juga sudah kembali ke Seoul. 
Chang Mo juga menelpon Hye Jeong. Hye jeong ternyata adalah  ibu Seo Joon yang juga menjadi seorang wanita bisnis yang sukses dalam industri fashion. (waaaaah.. ternyata In-ha menikah dengan Hye-jeong) Seo In Ha sedang sibuk di studio lukisnya. 
Dia mendapat telepon dari Chang Mo juga. Lalu berbicara tentang rencana reuni, Chang Mo bertanya apakah dia masih ingat Kim Yoon Hee. In Ha hanya mengatakan apa kabarnya dia. Chang Mo berkata, "Terakhir kami mendengar kalau dia meninggal di AS, tapi ... mmm mari kita membicarakannya nanti." Chang Mo tidak yakin apakah ia harus mengatakan kepadanya kalau Yoon Hee masih hidup dan sekarang di Korea. Seo In Ha menghentikan pekerjaannya untuk sementara waktu, mengingat kenangannya bersama Yoon Hee.
Ha Na baru selesai mencari tempat tinggalnya ketika dia mendapat brosur dan menemukan wajahnya sendiri di brosur! Brosur itu datang dari studio Seo Joon dan dia ingat kalau dia memiliki nomor kontak dan alamat. Dia akan memprotes pada Seo Joon, tapi dia ingat kata-katanya sendiri kalau  ia tidak ingin melihat Seo-joon lagi. 
Namun selebaran ada di mana-mana dan bahkan di jalan orang-orang mengijak gambarnya. Dia harus menemui Seo Joon untuk masalah ini.
Ha Na datang ke studio berteriak "Yah, Seo Joon! ..... "Tapi ternyata itu adalah sebuuah restoran. Pelayan mengatakan kalau studio itu benar-benar ada didalam dan kemudian dia menunjukkan pada Ha-na jalan ke studio, tapi di studio tersebut sudah tidak ada siapa-siapa.
Seo Joon menikmati matahari di tempat lain, tapi kemudian memutuskan untuk kembali saja ke studio dengan asistennya.
Ha Na menunggu di depan studio, di luar ... sampai tertidur tapi masih menunggu, sama seperti saat dia menunggu Seo-joon saat di Jepang. Untuk menghabiskan waktu, dia memeriksa tanaman di depan gedung dan semua tanaman itu dalam kondisi yang menyedihkan, mereka semua kering.  Dia melihat sekeliling dan pergi ke halaman belakang dan menemukan sebuah bangunan kecil di sana. 
Dia masuk pondok itu dan menemukan seorang pria (dengan wajah muda Lee Dong Wook) sedang tidur di sofa. Dia tidur dan mengigau  dan tiba-tiba menyambar Ha Na yang hendak pergi. Dan  Ha Na menjerit.
Pada saat yang tepat, Seo Joon datang dan mendengar teriakan Ha-na. Pelayan restoran berkata kalau suara itu berasal dari dia teman Seo Joon. Seo Joon, asisten dan pelayan masuk ke pondok itu. Dia terkejut melihat Ha-na.
 "Anda!" Seo Joon dan Ha Na saling menunjuk jari merka terhadap satu sama lain. 
Anak laki-laki yang  tidur tadi mendekati Ha-na, dan Ha-na terkejut sehingga Ha Na dan dirinya jatuh bersama di sofa yang dibuat Seo Joon marah, "Apa yang ..." dan menarik tangan  Ha Na.



Post a Comment

0 Comments