Sinopsis Episode 5!!!!!
Drama
Love Rain episode 5, diawakli dengan Seo-joo (anaknya In-ha) yang
sedang mengambil gambar dengan kameranya dari dalam kereta api. Saat dia
keluar dari kereta, dia tabrakan dengan Ha-na (anak Yoon-hee).
Seo Joon adalah seorang fotografer. Ia berkata kepada asistennya kalau dia tidak pernah merasakan jantungnya bedebar dengan kencang meskipun ia telah bertemu banyak gadis-gadis cantik.
Seo-joon
sedang bersama dengan seorang model cantik didalam mobilnya. Model itu
masuk di dalam mobilnya secara sukarela. Seo-joon mengatakan kalau dia
belum punya pacar karena dia tidak percaya pada cinta dan sepertinya dia
memiliki pengalaman buruk dengan cinta pertamanya, jadi dia hanya
menjadi seorang playboy. Seo-jin mulai bersandar dan berniat mencium
model itu, tapi tiba-tiba terdengar bunyi dering hape. Seo-jin menyadari
kalau disakunya ada ponsel yang bukan miliknya.
Dia
keluar mobil dan mengangkatnya ternyata itu adalah Ha-na yang mengaku
kalau dia pemilik ponsel tersebut dan mengajak Seo-joon bertemu untuk
minta dikembalikan ponselnya.
Seo-joon menyebutkan dimana posisinya, dan Ha-na pun langsung pergi ke Winter Resor bersama teman-temannya.
Waktu
kencannya bersama model itu hancur. Dia pun memanggil asistennya yang
saat itu sedang menerima telephon dari bos mereka. Asistennya berkata
kalau bosnya menelepon dia dan menginginkan model khusus dengan foto tertentu dan itu membuat Seo Jin kesal.
Seo Joon dan timnya pergi meninggalkan resor dan kembali ke hotel. Dan segera setelah ia tiba di hotel, ponsel berdering lagi. Lalu dia memberikan telepon ke asistennya.
Ha
Na marah karena dia sudah berada di Winter Resor, tapi mereka malah
pergi. Asisten Seo Joon mengatakan dimana hotel mereka dan Ha Na
langsung pergi kesana sendirian dengan bus, dan dia membawa ponsel
temannya.
Asisten
Seo Joon tertawa keras-keras sambil melihat ponsel, dia melihat-lihat
isi ponsel Ha-na. Saat Seo-joon datang dia berkata kepada Seo Joon kalau
gadis itu sangat menarik. Kemudian asisten pergi, dan meninggalkan Seo
Joon sendiri dengan ponsel Ha-na.
Seo
Joon melihat isi ponsel dan melihat gambar awal yang menakutkan keluar
begitu dia membukanya. Karena penasaran dengan isi ponselnya, Seo-joon
membukanya lagi setelah membuangnya saat terkejut. Seperti asistennya
tadi diapun tertawa saat melihat isi ponsel Ha-na sampai dia melihat
folder foto dengan nama “With Love” yang menarik perhatiannya.
Hampir
tiba di hotel, saat berjalan Ha Na hampir tertabrak mobil Seo Joon dan
asistennya. Asistennya keluar untuk meminta maaf pada Ha-na dengan
menggunakan bahasa Jepang, jelas saja Ha-na menjawabnya dengan bahasa
Jepang juga, bahasa jepangnya Ha-na bagus, jadi mereka mengira Ha-na
orang Jepang. Karena Asistennya tidak bisa berbicara bahasa jepang
dengan baik maka dia meminta bantuan Seo-joon untuk berbicara, tapi
mereka malah mengatai Ha-na dengan menggunakan bahasa korea. Ha-na yang
tersinggung langsung menjawabi mereka dengan bahasa korea juga. Mereka
terkejut saat tahu Ha-na orang Korea, lalu asistennya meminta maaf lagi
dengan bahasa korea.
Ha-na
melanjutkan perjalanannya lagi ke hotel. Dia tidak sadar kalau yang
ingin dia temui adalah mereka, karena Seo-joon juga didalam mobil, jadi
Ha-na tidak melihatnya dengan jelas. Sedangkan Seo-joon dan asistennya
melihat heran pada Ha-na dari dalam mobil.
Seo Joon dan timnya berpesta di kota itu sepanjang malam dan membuat Ha Na menunggu di lobby hotel.
Merasa
kesal dan putus asa, Ha Na memutuskan untuk menyelinap masuk, dia
memeriksa setiap kamar dengan menelpon ponselnya. Saat melewati kamar
Seo-joon, dia mendengar dering ponselnya didalam. Dia pun mencoba
menggedor pintu untuk memanggil orang didalamnya, namun ternyata
pintunya tidak terkunci, jadi dia langsung masuk untuk mengambil
ponselnya.
Setelah
mendapatkan ponselnya, bukannya meninggalkan ruangan langsung, dia
malah melakukan balas dendam untuk memberi pelajaran pada orang yang
sudah membawa ponselnya, karena dia sudah dibuat menunggu selama
berjam-jam. Dia menulis sesuatu di cermin kamar mandi dengan lipstik dan
ketika ia akan pergi, Seo Joon datang dengan seorang model.
Ketika
mereka menjatuhkan tubuh mereka ke tempat tidur, mereka kesakitan dan
saat membuka selimut, mereka melihat barang-barang yang berserakan di
tempat tidur. (hmmmm,,, kayaknya itu juga kerjaan Ha-na nih) Model
berkata kalau mungkin ini semua ulah pacarnya. Dan itu membuat Seo Joon
langsung marah.
Seo-joon pergi ke toilet dan terkejut saat melihat Ha Na. Ha
Na menjelaskan kalau ia hanya ingin mengambil ponselnya, tetapi Seo
Joon malah mengambil ponselnya lagi dan mereka bertengkar. Seo Joon
menyuruh Ha Na pergi, dan dia masih menyita ponsel Ha-na.
Ha-na
mengejar Seo-joon untuk mengambil ponselnya, mereka berguling-gulingan
ditempat tidur. Seo-joon lalu memeganggi Ha-na, agar dia tidak pergi
kemana-mana. Seo-joon juga menyuruh model yang dibawanya untuk memanggil
asistennya. Ha Na berkata kalau dia bersedia melakukan apa saja untuk
mendapatkannya kembali dan Seo Joon yang ingin tahu tentang Video
berlian salju Ha Na yang ada diponselnya, dan memintanya untuk
menunjukkan kepadanya tempat itu.
Tapi
saat mereka tiba ditempat itu, hari sudah malam dan Ha Na berkata pada
Seo-joon untuk datang lagi besok pagi. Tapi Seo-joon tidak mau, jadi
mereka tidur dimobil untuk menunggu pagi.
Di
pagi hari, Seo Joon mengajak Ha Na untuk pergi ke tempat itu, tapi
Ha-na menolak dan berkata lebih memilih menunggu di mobil. Seo-joon
mengancamnya dengan berniat membuang ponselnya, agar Ha-na mau ikut
pergi. Akhirnya Ha-na keluar mobil juga dan mau diajak pergi. Saat
melihat pakaian Seo-joon, Ha-na berkomentar, kalau tempat ini terlalu
dingin, dan pakaian yang Seo-joon kenakan tidak cocok dikenakan ditempat
seperti itu. Seo Joon membual kalau itu adalah gaya mahal.
Tetapi selama mendaki naik, Seo-joon terus mengeluh karena terlalu dingin untuknya.
Ketika mereka tiba di lokasi, Ha Na mengatakan mereka harus menunggu selama dua jam karena diperlukan sudut yang bagus dari sinar matahari. Seo Joon minta Ha Na melepas mantelnya untuknya. Tapi Ha-na hanya memberinya satu lapisan pakaian. Untuk membunuh waktu Ha Na memberinya pertanyaan, tapi Seo Joon sudah tahu semua jawaban karena semua pertanyaan itu ditulis dalam ponselnya. Kemudian Seo Joon memberikan tangannya, dan memintanya untuk memegangnya supaya hangat. Ha Na enggan mengambilnya dan memasukkan tangannya ke dalam sakunya.
Ha Na mengatakan ada pepatah tentang melihat salju berlian. Jika dua orang yang saling menyukai melihat salju berlian bersama-sama, cinta mereka akan mekar. "Lalu bagaimana jika kita melihatnya bersama-sama?" Tanya Seo Joon. "Tidak mungkin!" Kata Ha Na. Mereka bertengkar dan Seo Joon jatuh ke salju. Jadi sekarang situasi berubah. Ha Na berada di posisi lebih banyak keuntungan. Dia meminta teleponnya terlebih dulu sebelum menyetujui untuk membantu Seo Joon. Begitu ia mendapat telepon kembali, Ha Na melarikan diri.
Butuh waktu lama untuk Seo Joon menggali salju dengan tangannya. Lalu ia meninggalkan tempat itu dan melupakan tentang salju berlian. Tapi salju berkian itu benar-benar ada dengan waktu yang sempurna. Salju berlian mulai terlihat saat matahari naik di langit. Seo Joon langsung lupa kalau marah pada Ha Na dan mulai mengambil gambar. Tapi ia menangkap wajah Ha Na yang sedang menikmati salju dan akhirnya mengambil foto-fotonya.
Ketika mereka tiba di lokasi, Ha Na mengatakan mereka harus menunggu selama dua jam karena diperlukan sudut yang bagus dari sinar matahari. Seo Joon minta Ha Na melepas mantelnya untuknya. Tapi Ha-na hanya memberinya satu lapisan pakaian. Untuk membunuh waktu Ha Na memberinya pertanyaan, tapi Seo Joon sudah tahu semua jawaban karena semua pertanyaan itu ditulis dalam ponselnya. Kemudian Seo Joon memberikan tangannya, dan memintanya untuk memegangnya supaya hangat. Ha Na enggan mengambilnya dan memasukkan tangannya ke dalam sakunya.
Ha Na mengatakan ada pepatah tentang melihat salju berlian. Jika dua orang yang saling menyukai melihat salju berlian bersama-sama, cinta mereka akan mekar. "Lalu bagaimana jika kita melihatnya bersama-sama?" Tanya Seo Joon. "Tidak mungkin!" Kata Ha Na. Mereka bertengkar dan Seo Joon jatuh ke salju. Jadi sekarang situasi berubah. Ha Na berada di posisi lebih banyak keuntungan. Dia meminta teleponnya terlebih dulu sebelum menyetujui untuk membantu Seo Joon. Begitu ia mendapat telepon kembali, Ha Na melarikan diri.
Butuh waktu lama untuk Seo Joon menggali salju dengan tangannya. Lalu ia meninggalkan tempat itu dan melupakan tentang salju berlian. Tapi salju berkian itu benar-benar ada dengan waktu yang sempurna. Salju berlian mulai terlihat saat matahari naik di langit. Seo Joon langsung lupa kalau marah pada Ha Na dan mulai mengambil gambar. Tapi ia menangkap wajah Ha Na yang sedang menikmati salju dan akhirnya mengambil foto-fotonya.
Kondisi
badan Seo Joon buruk saat mereka masuk ke mobil. Ia gemetar dan itu
mengharuskan Ha Na yang membawa mobil. Tiba-tiba mobil berhenti karena
bensin habis. Seo-joon meminta ponsel Ha-na lagi untuk menghubungi
asistennya. Tanpa sengaja Ha-na melihat papan yang bertuliskan sumber
air panas alami.
Asisten
Seo Joon masih tidur ketika ayah Seo Joon menelponnya. Setelah
berbicara dengan ayah Seo Joon, dia mendapat telepon dari Seo Joon yang
memberi tahu posisi Seo-joon sekarang.
Ha Na dan Seo Joon menemukan sumber air panas alami. Seo Joon masih menyita telepon Ha Na untuk membuat dia tinggal bersamanya.
Ketika
Seo Joon mengambil gambar, Ha Na berniat mengambil telepon diam-diam,
tapi Seo Joon menangkapnya. Dia jatuh ke dalam air, begitu juga
ponselnya, tapi Seo Joon hanya peduli kameranya. Ponsel Ha Na mati.
Seo
In Ha sedang melakukan pers confrence di Jepang. Asistennya mengatakan
kalau siswa dari Korea yamg berada di Jepang sudah datang untuk
memberikan beberapa pertanyaan.
Balik
lagi ke Seo-joon dan Ha-na. Seo Joon mengatakan kalau ia tidak percaya
pada cinta, karena cinta pertama ayahnya berakhir buruk, dan akhirnya
ayahnya menikah dengan orang lain dan memiliki Seo Joon. Tapi dia ingin
tahu apakah ada cinta dalam 3 detik. Seo-joon memandang Ha Na dan
mengitung 1 2 3 tapi tidak ada yang terjadi.
Kemudian
Ha Na juga bercerita tentang cinta pertama ibunya yang meskipun tidak
berhasil, ibunya senang dengan cinta pertama. Ia ingin mengalami cinta
seperti itu, juga. Kali ini Ha Na yang sedang menghitung 1 2 3 dengan
melihat wajah Seo Joon, tapi Ha Na hanya bercanda. Namun, pada hitungan
ketiga Seo Joon terkejut.
0 Comments
Silahkan berkomentar dengan baik, kalau ada kritik dan saran.
Download Eror, Link mati, Request download.
Jangan jadi silent reader ya..! Gomawo^^